Selamat datang!
Kali ini kami ingin mencoba membahas mengenai cara/teknik pemasangan keramik dinding.
Untuk apa ya? Kan yang pasang keramik nantinya tukang, bukan Anda sendiri?
Eits, jangan salah. Dengan membaca artikel ini Anda bisa menambah
wawasan Anda soal proses konstruksi, sehingga nantinya Anda bisa
menyeleksi mana tukang yang kerjanya bagus dan mana yang tidak. Karena
nantinya kan hasil akhirnya menyangkut rumah Anda dan kepuasan Anda
sendiri :)
Mari kita mulai…
Ada berbagai macam cara memasang keramik, disini kami mencoba
menjabarkan cara yang baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan
:
1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.
|
Rendam keramik. |
|
Kondisi keramik sesudah direndam |
Hal ini dilakukan supaya bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga
sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu (Bila
tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh
keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong
serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu
kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya).
2. Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding yang akan dipasang keramik. Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen
dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada
dinding.
|
Menempelkan adukan semen pada dinding. |
|
Adukan semen yang kental. |
3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya untuk memastikan bahwa keramik tetap dalam kondisi basah ketika diberi lapisan semen.
|
Basahi kembali bagian belakang keramik |
4. Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.
Ratakan
lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi
semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk
meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah
pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut.
|
Pelapisan semen pada keramik |
|
Ratakan sampai ke bagian pinggir |
Bila
pada pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik
akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan
keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan pada akhirnya
jadi pemborosan bahan.
5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu
karet agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik di
sebelahnya.
|
Ratakan permukaan keramik dengan palu karet. |
|
Paku penahan agar keramik tidak turun posisinya. |
Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke
bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke
bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.
6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.
|
Spacer untuk nat keramik |
Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya.
7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacer tersebut.
|
Merapatkan nat keramik bagian atas |
Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).
8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
|
Cek bagian ujung keramik |
Karena dalam proses produksinya kemungkinan terdapat beberapa buah
keramik yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau
kanan sudah rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi
menonjol keluar atau malah masuk ke dalam.
9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.
|
Isi bagian samping keramik. |
Bagian dalam yang kosong akan mengakibatkan keramik kurang kuat menghadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan
dipasang tempat handuk yang perlu dibor atau dipaku. Bila bagian tersebut kosong
maka keramik akan mudah pecah.
10. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan keramik.
|
Bersihkan permukaan keramik. |
Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan
semen. Pada dasarnya keramik memiliki lapisan
glaze yang membuat kotoran dan
semen tidak mudah menempel, namun alangkah baiknya jika keramik Anda
yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.
11. Biarkan beberapa waktu, agar adukan semen mengering dan keramik diam pada tempatnya ketika paku penahan dicabut.
|
Keramik yang sudah dicabut paku penahannya. |
Bila keramik bergeser setelah dicabut paku penahannya, rapikan
kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering
pada bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat
adukan semen supaya mengering dan mengeras.
12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.
|
Bersihkan bagian samping keramik |
Namun sebelum meletakkan keramik,
pastikan bagian samping atau bawah keramik yang sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen agar tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan.
Demikianlah langkah-langkah yang biasa kami lakukan pada saat memasang
keramik di proyek kami. Semoga artikel ini membantu menambah wawasan
Anda untuk semakin memahami proses konstruksi. Salam sukses selalu.
Cara Memasang Keramik Dinding
Selamat datang!
Kali ini kami ingin mencoba membahas mengenai cara/teknik pemasangan keramik dinding.
Untuk apa ya? Kan yang pasang keramik nantinya tukang, bukan Anda sendiri?
Eits, jangan salah. Dengan membaca artikel ini Anda bisa menambah
wawasan Anda soal proses konstruksi, sehingga nantinya Anda bisa
menyeleksi mana tukang yang kerjanya bagus dan mana yang tidak. Karena
nantinya kan hasil akhirnya menyangkut rumah Anda dan kepuasan Anda
sendiri :)
Mari kita mulai…
Ada berbagai macam cara memasang keramik, disini kami mencoba
menjabarkan cara yang baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan
:
1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.
|
Rendam keramik. |
|
Kondisi keramik sesudah direndam |
Hal ini dilakukan supaya bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga
sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu (Bila
tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh
keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong
serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu
kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya).
2. Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding yang akan dipasang keramik. Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen
dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada
dinding.
|
Menempelkan adukan semen pada dinding. |
|
Adukan semen yang kental. |
3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya untuk memastikan bahwa keramik tetap dalam kondisi basah ketika diberi lapisan semen.
|
Basahi kembali bagian belakang keramik |
4. Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.
Ratakan
lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi
semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk
meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah
pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut.
|
Pelapisan semen pada keramik |
|
Ratakan sampai ke bagian pinggir |
Bila
pada pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik
akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan
keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan pada akhirnya
jadi pemborosan bahan.
5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu
karet agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik di
sebelahnya.
|
Ratakan permukaan keramik dengan palu karet. |
|
Paku penahan agar keramik tidak turun posisinya. |
Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke
bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke
bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.
6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.
|
Spacer untuk nat keramik |
Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya.
7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacer tersebut.
|
Merapatkan nat keramik bagian atas |
Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).
8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
|
Cek bagian ujung keramik |
Karena dalam proses produksinya kemungkinan terdapat beberapa buah
keramik yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau
kanan sudah rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi
menonjol keluar atau malah masuk ke dalam.
9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.
|
Isi bagian samping keramik. |
Bagian dalam yang kosong akan mengakibatkan keramik kurang kuat menghadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan
dipasang tempat handuk yang perlu dibor atau dipaku. Bila bagian tersebut kosong
maka keramik akan mudah pecah.
10. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan keramik.
|
Bersihkan permukaan keramik. |
Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan
semen. Pada dasarnya keramik memiliki lapisan
glaze yang membuat kotoran dan
semen tidak mudah menempel, namun alangkah baiknya jika keramik Anda
yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.
11. Biarkan beberapa waktu, agar adukan semen mengering dan keramik diam pada tempatnya ketika paku penahan dicabut.
|
Keramik yang sudah dicabut paku penahannya. |
Bila keramik bergeser setelah dicabut paku penahannya, rapikan
kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering
pada bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat
adukan semen supaya mengering dan mengeras.
12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.
|
Bersihkan bagian samping keramik |
Namun sebelum meletakkan keramik,
pastikan bagian samping atau bawah keramik yang sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen agar tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan.
Demikianlah langkah-langkah yang biasa kami lakukan pada saat memasang
keramik di proyek kami. Semoga artikel ini membantu menambah wawasan
Anda untuk semakin memahami proses konstruksi. Salam sukses selalu.