Friday 7 June 2013

KIAT MENJAGA KEIMANAN

A’udzubillaah….Bismillaah….Alhamdulillah
Washsholaatu wassalaamu ‘ala Rosuulillaah…
Asyhadu allaailaaha illallooh wahdahu laa syariikalah
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh
Ilaahi Anta maqsudi, wa ridhoka mathlubi a’tini mahabbataka wa ma’rifataka

Wahai para Salikin !!!

Berbicara masalah keimanan, ketahuilah bahwasanya iman itu dibagi menjadi empat kelompok :
1. Imaanu laa yajidu walaa yanqusu
Iman yang tidak pernah naik dan tidak pernah turun (stabil). Inilah imannya para Malaikat. Karena mereka tidak pernah melakukan maksit, selamanya tetap ta’at, tetapi dalam keta’atannya tidak pernah bertambah.

2. Imaanu yajidu walaa yanqusu
Iman yang terus meninggkat, tidak pernah turun. Inilah imannnya para nabi & Rosul Alloh. Naik dan turunnya iman, disebabkan melakukan atau tidak melakukannya dosa. Dan kita tahu bahwasanya para nabi & Rosul Alloh, mereka tidak pernah melakukan sekalipun perbuatan dosa. Jangankan melakukan, terlintas dalam hatinya untuk melakukan dosa pun tidak pernah.
Naik dan turunnya iman pun, ditentukan oleh ujian. Semakin berat ujian yang Alloh berikan kepada mereka, semakin mempertebal keimanan mereka. Tidak seperti kita, yang terkadang dengan ujian yang berupa kenikmatan atau ujian kepahitan bisa menyebabkan hati kita lalai sehingga keimanan kita menurun.

3. Imanu yajidu wa yanqusu
Iman yang terkadang naik, terkadang turun. Inilah iman kebanyakan diantara kita.

4. Imanu laa yajidu wa yanqusu
Iman yang tidak pernah naik, malah semakin menurun, bahkan pada akhirnya hilang sama sekali, inilah imannya para munafiqin, na’u dzubillah.
Untuk itu, ada beberapa kiat untuk meningkatkan keimanan kita, atau minimal untuk mempertahankan keimanan kita, diantaranya:
         1. Memperbanyak Istighfar
Ucapan Istighfar, bukan hanya meminta supaya Alloh mengampuni/menghapuskan dosa-dosa kita, melainkan dengan ucapan istighfar tersebut kita memohon kepada Alloh yang memiliki Asma As Satar (Yang Maha Menutupi), agar menutupi qolbu kita supaya tidak terkena dampak dari perbuatan dosa. Karena setiap perbuatan dosa yang sering dilakukan, akan menyebabkan noktah/noda hitam yang akan mengotori qolbu kita, yang lambat laun akan menyebabkan hati kita menjadi gelap, tertutup oleh noda-noda dosa sehingga tidak bisa menerima NUR Alloh, na’u dzubillah.
Oleh karena itu, biasakanlah membaca Istighfar setiap sehabis sholat sebanyak minimalnya 200x, tetapi bukan hanya diucapkan saja, melainkan dengan hati yang hadir.
          2. Menghadiri Majelis Ta’lim / Majelis Dzikir
Sebagaimana tubuh kita ini yang selalu membutuhkan makanan, qolbu kita pun sama, dia membutuhkan santapan batin, berupa wejangan-wejangan & dzikir. Bila qolbu tidak diberi makanan, akan menjadi qolbu yang sakit, yang lambat laun akan menjadi qolbu yang mati, dan orang yang qolbunya mati, sama saja, kita beri peringatan atau tidak diberi peringatan mereka tidak akan beriman.
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. [QS Al-Baqoroh : 6]
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”. [QS Al-Baqoroh : 7]
         3. Tafakur terhadap segala ciptaan Alloh
Dalam salahsatu hadist dikatakan bahwa Tafakur sesaat adalah lebih utama daripada sholat sunat selama 70 tahun.
Hal ini membuktikan bahwa sangat besar keutamaan bertafakur. Dengan banyak bertafakur akan menyebabkan iman melembaga, dan kalau iman telah melembaga akan menyebabkan hati kita menjadi hidup.
Ketahuilah oleh kalian wahai para salikin, perumpamaan hati yang hidup adalah seperti ikan di laut, walaupun mereka bertahun-tahun hidup di air yang asin, namun tidak membuat daging mereka menjadi asin, tetap saja tawar. Tetapi bila mereka mati, walau hanya lima menit akan menyebabkan daging mereka menjadi asin.
Begituah keadaan hati yang hidup, dimanapun mereka, bergaul dengan siapapun, tidak akan mempengaruhi keadaan keimanan yang ada dalam hatinya.
“Ya Alloh limpahilah rizki bertemu denganMu di dunia maupun di akhirat, limpahilah rizki menikmati taqarrub denganMu dan memandangMu, jadikanlah kami dari golongan orang yang rela kepadaMu dibanding selain diriMu. Ya Alloh berikanlah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan lindungi kami dari siksa api neraka.”

Wallohu ‘alam bi showwab
Semoga Alloh selalu meridhoi tekad, ucap dan Langkah kita.
by : (KH. Dadang Yazid Busthomi)

DIkutip : http://www.majelisalfurqon.com/kiat-menjaga-keimanan/